Kamis, 29 November 2018

DEMULTIPLEXER

       Sampurasun, kali ini abah bakalan ngebahas apa itu Demultiplexer pada elektronika digital, karena abah sama sama masih belajar kasih tau yah kalo ada kekeliruan pada postingan kali ini,, hatur nuhun.....

        Demultiplxer atau dapat disingkat Demux merupakan suatu rangkaian elektronika yang mempunyai output dua atau lebih dan hanya mempunyai satu input (jumlah input dapat bergantung dari jumlah keluarannya), didalam multiplexer terdapat suatu pemilih keluaran/outputnya, jadi demultiplexer merupakan rangkaian yang dapat dipilih outputnya untuk meneruskan data dari inputnya. Berkebalikan dari multiplexer yang dapat dipilih intputnya, demultiplexer ini yang dipilih adalah outputnya.
Rangkaian Demultiplexer 1 x 4

Untuk lebih mudahnya dapat dilihat gambar dibawah ini :


Dalam gambar tersebut data dimasukan dari inputnya kemudian pemilih sel akan memilih salah satu output dari Q0 dan Q1 untuk meneruskan datanya. Dan apabila diaplikasikan kedalam gerbang logika, Demultiplexer dapat diimplementasikan sebagai berikut
Dengan menggunakan gerbang logika and dan not, secara sederhana Demultiplexer dapat diimplementasikan sebagai rangkaian pemilih output. Sehingga apabila pemilih berlogika 1 maka I1 akan menjadi output dari demultiplexer, tetapi bila pemilih berlogika 0 maka Io yang akan menjadi input dan meneruskan data ke Outputnya. Sama seperti multiplexer, rangkaian demultiplexer dapat digunakan untuk memilih banyak keluaran(lebih dari dua output dalam output berjumlah 2n.)


Demultiplexer 4 keluaran ini akan mengeluarkan data yang sesuai ketika pemilih menunjuk keluaran yang dituju, sebagai contoh pemilih menunjuk keluaran F0 dengan memasukkan logika 00 pada pemilih, sehingga keluaran yang akan mengeluarkan data hanyalah output F0, apabila Input berlogika 1 maka keluaran F0 juga berlogika 1 dan juga sebaliknya, walaupun pada masukan/input dimasukkan data tetapi keluaran lain tidak akan mengeluarkan data seperti output F0 dan hanya akan berlogika 0 walaupun input berlogika 1.
Dalam dunia komunikasi Multiplexer dan Demultiplexer dapat mempermudah memindahkan sinyal satu ke sinyal yang lainnya atau dapat bermanfaat menyalurkan sinyal pada jalur tertentu kedalam tujuan yang telah ditentukan walaupun komunikasi tersebut hanya memiliki jalur tunggal, dan apabila diimplemetasikan kedalam gerbang logika maka hasilnya sebagai berikut :

Aplikasi Multiplexer

            Multiplexer digunakan di berbagai bidang di mana beberapa data yang harus dikirim menggunakan satu baris. Berikut adalah beberapa aplikasi dari multiplexer:
1.         Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi adalah seperangkat sistem yang memungkinkan komunikasi seperti sistem transmisi, relay dan tributary station, dan jaringan komunikasi. Efisiensi sistem komunikasi dapat meningkat pesat dengan menggunakan multiplexer. Multiplexer memungkinkan proses transmisi berbagai jenis data seperti audio, video pada saat yang sama menggunakan jalur transmisi tunggal.
2.         Jaringan telepon
Dalam jaringan telepon, beberapa sinyal audio yang terintegrasi pada satu baris untuk transmisi dengan bantuan multiplexer. Dengan cara ini, beberapa sinyal audio dapat diisolasi dan akhirnya, sinyal audio mencapai penerima.
3.         Memori Komputer
Multiplexer digunakan untuk melaksanakan sejumlah besar memori ke komputer, pada saat yang sama mereduksi jumlah baris tembaga yang diperlukan untuk menghubungkan memori ke bagian lain dari sirkuit komputer.
4.      Transmisi dari sistem komputer dari satelit
Multiplexer dapat digunakan untuk transmisi sinyal data dari sistem komputer dari satelit atau pesawat ruang angkasa ke sistem tanah menggunakan GPS (Global Positioning System) satelit.

Aplikasi Demultiplexer

Demultiplexer digunakan untuk menghubungkan satu sumber ke beberapa tujuan. Wilayah aplikasi utama demultiplexer adalah sistem komunikasi di mana multiplexer digunakan. Sebagian besar sistem komunikasi dua arah yaitu mereka berfungsi dalam kedua cara (transmisi dan menerima sinyal). Oleh karena itu, untuk sebagian besar aplikasi, multiplexer dan demultiplexer bekerja di sync. Demultiplexer juga digunakan untuk rekonstruksi data paralel dan sirkuit ALU.
1.      Sistem Komunikasi
        Komunikasi menggunakan sistem multiplexer untuk membawa beberapa data yang seperti audio, video dan bentuk lain dari data menggunakan satu baris untuk transmisi. Proses ini membuat transmisi lebih mudah. Demultiplexer menerima sinyal output multiplexer dan mengkonversi mereka kembali ke bentuk asli dari data di ujung penerima. Multiplexer dan demultiplexer bekerja sama untuk melaksanakan proses pengiriman dan penerimaan data dalam sistem komunikasi.
2.      ALU (Arithmetic Logic Unit)
        Dalam sebuah rangkaian ALU, output dari ALU dapat disimpan dalam beberapa register atau unit penyimpanan dengan bantuan demultiplexer. Output dari ALU diumpankan sebagai input data ke demultiplexer. Setiap output demultiplexer terhubung ke beberapa daftar yang dapat disimpan dalam register.
3.         Konverter Seri ke paralel
        Sebuah serial ke paralel converter digunakan untuk merekonstruksi data paralel dari masuk aliran data serial. Dalam teknik ini, data serial dari masuk aliran data serial diberikan sebagai input data untuk demultiplexer pada berkala. Sebuah counter melampirkan input kontrol demultiplexer. Counter ini mengarahkan sinyal data ke output dari demultiplexer mana sinyal data ini disimpan. Ketika semua sinyal data telah disimpan, output dari demultiplexer yang dapat diambil dan dibacakan secara paralel.

 Segitu dulu pembahasan abah kali ini, semoga ujang dan eneng belom puas biar nyari lagi pembahasan di buku atau sumber lain yaah, sampurasun abah pamit!!

MULTIPLEXER

       Sampurasun, kali ini abah bakalan ngebahas apa itu Multplexer pada elektronika digital, karena abah sama sama masih belajar kasih tau yah kalo ada kekeliruan pada postingan kali ini,, hatur nuhun.....

Pada dunia elektronik, telekomunikasi, dan jaringan komputer, multiplexing adalah istilah yang digunakan untuk menunjuk ke sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi sumber daya yang mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing mengijinkan beberapa sinyal analog untuk diproses oleh satu analog-to-digital converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel.
Pada dunia komunikasi, sinyal yang telah dimultipleks disalurkan ke sebuah saluran komunikasi, yang mungkn juga merupakan medium transmisi fisik. Multipleksing membagi kapasitas saluran komunikasi tingkat-rendah menjadi beberapa saluran logik tingkat-tinggi, masing- masing satu untuk setiap sinyal pesan atau aliran data yang ingin disalurkan. Sebuah proses kebalikannya, dikenal dengan demultipleksing, dapat mengubah data asli di sisi penerima.
Sebuah alat yang melakukan multipleksing disebut multiplekser (MUX) dan alat yang melakukan proses yang berlawanan disebut demultiplekser, (DEMUX).
Bentuk paling dasar dari multipleksing adalah time-division multipleksing (TDM) dan frequency-division multiplexing (FDM).

Dalam komunikasi optik, FDM sering disebut sebagai wavelength-division multiplexing (WDM).

Pengertian Multiplexing

Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar & penerima (transceiver), atau kabel optik.
Multiplexing merupakan teknik menggabungkan beberapa sinyal untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi. Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi penerima, gabungan sinyal – sinyal itu akan kembali di pisahkan sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan Demultiplexing.
Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang berasal dari ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.

Pengertian Multiplexer
Multiplexer adalah rangkaian logika yang menerima beberapa input data digital dan menyeleksi salah satu dari input tersebut pada saat tertentu untuk dikeluarkan pada sisi output. Multiplexer merupakan perangkat pemilih beberapa jalur data kedalam satu jalur data untuk dikirim ketitik lain. Multiplexer mempunyai dua atau lebih signal digit sebagai input dan control sebagai pemilih (selector). Multiplexer merupakan data selector (pemilih data). Pada multiplexer, jumlah masukan > jumlah keluaran
Multiplexer atau yang bisa disebut juga sebagai Mux adalah perangkat pemilih beberapa jalur data ke dalam satu jalur data untuk dikirim ke titik lain. Maksudnya, multiplexer adalah suatu rangkaian yang mempunyai banyak input dan hanya mempunyai satu output. Dengan menggunakan selektor, dapat dipilih salah satu inputnya untuk dijadikan output. Sehingga dapat dikatakan bahwa multiplexer ini mempunyai n-input, m-selector, dan 1 output. Biasanya jumlah inputnya adalah 2m selektornya.
Macam-macam MUX
Ø   Multiplexer 2x1 atau 2 to 1 multiplexer
Ø   Multiplexer 4x1 atau 4 to 1 multiplexer
Ø   Multiplexer 6x1 atau 6 to 1 multiplexer
Ø   dsb

a.          MUX 2 Kanal 1 Bit (MUX 2x1)
MUX 2 kanal 1 bit menunjukkan MUX dengan 2 kanal input (A dan B) dan 1 selektor (S) dan 1 bit output Y.

Tabel 2.1 Tabel kebenaran lengkap MUX 2 kanal 1 bit
Input
Selektor
Output
A
B
S
Y
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
Persamaan Output :





b.        MUX 4 Kanal 1 Bit (MUX 4x1)
MUX 4 kanal 1 bit menunjukkan MUX dengan 4 kanal input (A, B, C, dan D ) dan 2 selektor (S0 dan S1) dan 1 bit Output Y.  MUX 4 Kanal 1 Bit (MUX 4x1)
MUX 4 kanal 1 bit menunjukkan MUX dengan 4 kanal input (A, B, C, dan D ) dan 2 selektor (S0 dan S1) dan 1 bit Output Y.



Tabel kebenaran

Tujuan dan Keuntungan Multiplexing

Tujuannya adalah untuk meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama. Keuntungan :
  •  Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak terminal
  • Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan

Alasan penggunan multiplex:

  • Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
  • Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin
  • Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi digunakan semaksimum mungkin
  • Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik yang sama

Fungsi Multiplex

  • Membantu berbagai koneksi pada sebuah mesin
  • Memetakan banyak koneksi pada sebuah tingkatan antara sebuah koneksi dengan lainnya

Jenis Teknik Multiplexing

Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :
a. Time Division Multiplexing (TDM) :
  • Synchronous TDM
  • Asynchronous TDM
b. Frequency Division Multiplexing (FDM)
c. Code Division Multiplexing (CDM)

Time Division Multiplexing (TDM)

                Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user).
            TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character interleaving atau byte interleaving). Menggunakan metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing- masing.
Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing- masing. Jika ada channel yang tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan sepenuhnya dan perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM.
Pengiriman data menggunakan TDM dilakukan dengan mencampur data berdasarkan waktu sinyal data tsb dikirimkan. TDM digunakan untuk transmisi sinyal digital. Bit data dari terminal secara bergantian diselipkan diantara bit data dari terminal lain. Pemancar dan penerima harus sinkron supaya masing – masing penerima data yang ditujukan kepadanya.
Misalkan 4 buah terminal akan mengirimkan data ke penerima dengan kecepatan 300 bps, dengan teknik TDM, satu saluran komunikasi dapat menyalurkan data dari ke empat terminal tadi sekaligus dengan kecepatan 1200 bps.
Akibatnya diperlukan saluran berkualitas tinggi yang dapat mengirimkan data dengan kecepatan tinggi antara multiplexer pengirim dan penerima. Antara pengirim atau penerima dengan multiplexer dapat digunakan saluran berkualitas rendah, sehingga jumlah kecepatan semua saluran tersebut harus lebih rendah atau sama dengan kecepatan saluran antara ke-2 multiplexer.
Pada contoh berikut ini saluran antara ke-2 multiplexer digunakan saluran yang memiliki kecepatan 1200 bps, sedangkan saluran dari pengirim ke multiplexer digunakan saluran berkualitas lebih rendah, misalnya masing- masing 300 bps (jumlah ke-4 saluran tersebut 1200 bps). Dengan TDM, urutan data sinyal lebih diperhatikan. TDM hanya digunakan untuk komunikasi dari titik ke titik.
Teknik TDM terdiri atas :

Synchronous TDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM .
Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat tidak adanya data ( atau tidak aktif- nya pengguna) pada saat sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot waktu berupa identitas pengguna atau identitas input line yang bersangkutan. Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim merupakan overhead pada Asynchronous TDM

Frequency Division Multiplexing (FDM)

Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi atas sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing- masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi. Contoh aplikasi FDM ini yang polpuler pada saat ini adalah Jaringan Komunikasi Seluler, seperti GSM ( Global System Mobile) yang dapat menjangkau jarak 100 m s/d 35 km. Tingkatan generasi GSM adalah sbb: First- generation: Analog cellular systems (450-900 MHz)
·         Frequency shift keying for signaling
·         FDMA for spectrum sharing
·         NMT (Europe), AMPS (US)

Second-generation: Digital cellular systems (900, 1800 MHz)
  • TDMA/CDMA for spectrum sharing
·         Circuit switching
·         GSM (Europe), IS-136 (US), PDC (Japan)
2.5G: Packet switching extensions
·         Digital: GSM to GPRS
·         Analog: AMPS to CDPD
3G:
·         High speed, data and Internet services
·         IMT-2000

FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai bandwidth yang tinggi terhadap beberapa frekuensi (setiap channel akan menggunakan frekuensi yang berbeda). Contoh metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana beberapa channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner (pengatur channel) untuk gelombang yang dikehendaki.
Pada teknik FDM, tidak perlu ada MODEM karena multiplexer juga bertindak sebagai modem (membuat permodulatan terhadap data digital). Kelemahan Modem disatukan dengan multiplexer adalah sulitnya meng-upgrade ke komponen yang lebih maju dan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi (seperti teknik permodulatan modem yang begitu cepat meningkat).
Kelemahannya adalah jika ada channel (terminal) yang tidak menghantar data, frekuensi yang dikhususkan untuk membawa data pada channel tersebut tidak tergunakan dan ini merugikandan juga harganya agak mahal dari segi pemakaian (terutama dibandingkan dengan TDM) kerana setiap channel harus disediakan frekuensinya. Kelemahan lain adalah kerana bandwid th jalur atau media yang dipakai bersama-sama tidak dapat digunakan sepenuhnya, kerana sebagian dari frekuensi terpaksa digunakan untuk memisahkan antara frekuensi channelchannel yang ada. Frekuensi pemisah ini dipanggil guardband.
System ini menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirim akan dicampur berdasarkan frekuensinya. FDM merupakan sinyal analog yang digunakan sebagai media pengiriman sinyal digital (0&1) dalam system computer.
Misalkan diketahui kanal komunikasi suara berupa kabel voice grade mempunyai lebar frekuensi 300 – 3000 Hz. Dengan multiplexing FDM bias menggunakan lebih dari 1 terminal. Untuk keperluan ini digunakan 4 pembawa, misalnya 600, 1200, 1800, 2400 Hz. Ini berarti data dari 4 buah sumber dapat dikirimkan ke tujuan secara bersamaan hanya dengan menggunakan sebuah saluran voice grade.
Bilangan biner “1” diwakili oleh sinyal 800, 1400, 2000, 2600 Hz, sedangkan biner “0” diwakili oleh sinyal 400, 1000, 1600, 2200 Hz. Untuk mencegah interferensi, tiap2 band dipisahkan oleh jalur selebar 200 Hz.
Jadi penerima akan memisahkan sinyal yang diterima berdasarkan frekuensinya, lalu disalurkan ke tempat tujuan yang dikehendaki.
FDM tidak hanya digunakan untuk pengiriman dari titik ke titik, tapi dapat juga dengan cara multidrop. Dengan cara ini, setiap penerima hanya mengambil sinyal data sesuai dengan frekuensi yang sudah ditentukan dan data yang lain diteruskan ke tujuan yang bersangkutan.
Tiap kanal telah diberikan pada terminal tertentu. Jika terminal tersebut tidak mengirimkan data, maka kanal itu tidak berfungsi.

Code Division Multiplexing (CDM)

Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahankelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.
Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi) Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :
a.   Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code.
b.  Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut.
c.   Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut.
d.  Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut.
e.   Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan.
selanjutnya:
  • jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
  • jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.

Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit (8-chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut :
a. Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna :
  • kode untuk A : 10111001
  • kode untuk B : 0110111
  • kode untuk C : 11001101
b. Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna C mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut :
  • A mengirim bit 1 : 10111001 atau + – + + + – – +
  • B mengirim bit 0 : 10010001 atau + – – + – – – +
  • C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + – – + + –
  • hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3
c. Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara :
  • Sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
  • Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
  • Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12
  • Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.
d. Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut :
  • sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +
  • kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
  • jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12
berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8

 Segitu dulu pembahasan abah kali ini, semoga ujang dan eneng belom puas biar nyari lagi pembahasan di buku atau sumber lain yaah, sampurasun abah pamit!!
untuk penjelasan demultiplexer ada di blog abah yang laen ada disini nih 
https://elysiandigerati.blogspot.com/2018/11/demultiplexer.html

DEMULTIPLEXER

       Sampurasun, kali ini abah bakalan ngebahas apa itu Demultiplexer pada elektronika digital, karena abah sama sama masih belajar kasih ...